Prodi PPI Angkat Isu Dekolonisasi dan Otonomi Keilmuan Islam Indonesia dalam Seminar Internasional

September 2024, Dekolonisasi tidak hanya terjadi dalam relasi antarnegara, tetapi juga merambah pada ranah keilmuan. Fenomena kolonisasi dalam bidang studi Islam menjadi tantangan serius yang perlu direspon. Menyadari hal tersebut, Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) UIN Sumatera Utara menyelenggarakan International Seminar bertajuk “Nusantarazation: Decolonization of Knowledge and The Role of Islam”. Seminar ini menghadirkan narasumber Mohammad Reevany Bustami, Ph.D., Kepala Pusat Riset Nusantara Malay Archipelago, Center for Policy Research, Universiti Sains Malaysia.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Akademik FUSI, sekaligus Dosen Prodi S1 PPI Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Dr. Elly Warnisyah Harahap, menegaskan bahwa FUSI berkomitmen mendorong proyek dekolonisasi dan kemandirian keilmuan Islam di Indonesia. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa FUSI akan secara intensif mengkaji dekolonisasi keilmuan Nusantara demi mewujudkan otonomi intelektual Islam Indonesia yang kokoh dan berdaya saing global.

Kegiatan ini juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dibidang Pendidikan Berkualitas yang mendorong akses pada pengetahuan yang inklusif, relevan, dan mandiri, serta Berkurangnya Kesenjangan dengan menegaskan pentingnya menghadirkan keilmuan Islam yang bebas dari dominasi epistemologis global dan mampu meneguhkan identitas Nusantara.