Prodi S1 Pemikiran Politik Islam dan KLHK Bersama Stakeholder Silahisabungan Gerakkan Energi Hijau Desa

Silahisabungan, Dairi – Program Studi S1 Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) UIN Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dengan tema “Dari Desa untuk Lingkungan: Kreativitas Anak Muda dan Energi Hijau” pada Senin, (14 Juli 2025). Kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

PkM ini terselenggara melalui kolaborasi Prodi PPI FUSI UINSU dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Wampu Sei Ular) serta dukungan dari stakeholder Kecamatan Silahisabungan. Sinergi ini bertujuan memperkuat peran desa sebagai garda depan dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendorong anak muda desa menjadi agen perubahan melalui kreativitas dan inovasi ramah lingkungan.

Acara secara resmi dilepas oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (Dr. Maraimbang, MA) didampingi Wakil Dekan, Kaprodi dan Sekprodi. Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Zulkarnain, M. Pem.I, juga berhadir dan turut memberikan arahan dan motivasi kepada peserta PkM.

Kegiatan difokuskan pada program penghijauan, edukasi energi hijau, pengelolaan lahan berkelanjutan, serta pelestarian keanekaragaman hayati. Para Steakholder dan pemuda desa dilibatkan secara aktif dalam aksi nyata seperti penanaman pohon, pembuatan pupuk organik, diskusi energi terbarukan sederhana, hingga kampanye kesadaran lingkungan berbasis kearifan lokal.

Ketua Prodi S1 PPI (Dr. Aprilinda M.Harahap M.Ag) menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi perguruan tinggi dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15: Life on Land, yaitu “Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage forests, combat desertification, and halt and reverse land degradation and halt biodiversity loss”.

“Melalui kolaborasi ini, kami ingin menegaskan bahwa desa bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga ruang strategis dalam menjaga keberlanjutan bumi. Anak muda memiliki energi besar untuk menggerakkan ekosistem hijau, menghadirkan inovasi, sekaligus menumbuhkan kesadaran ekologis masyarakat,” ujarnya.

Perwakilan Balai Pengelolaan DAS Wampu Sei Ular (Susilo SP, M.SI) menyerahkan bibit dalam kegiatan ini, juga menekankan pentingnya kemitraan antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam mengatasi degradasi lingkungan. Menurutnya, kegiatan semacam ini dapat memperkuat upaya restorasi lahan, mencegah kerusakan hutan, dan menjaga keanekaragaman hayati di kawasan Danau Toba dan sekitarnya.

Dengan semangat “Dari Desa untuk Lingkungan”, kegiatan PkM ini diharapkan mampu menjadi model kolaborasi akademisi, pemerintah, dan masyarakat desa dalam menciptakan lingkungan berkelanjutan, menjaga harmoni ekosistem daratan, serta memajukan kesadaran global akan pentingnya energi hijau dan konservasi lingkungan.~zk